BREAKING

Category 1

Category 2

Latest Posts

Senin, 03 April 2017

BANSER SEMAKIN MENAMPAKKAN KEBODOHANNYA.

Setelah banser membubarkan acara pengajian khalid basalamah  beberapa bulan yang lalu kini di jawa timur organisasi yang mengaku paling toleran ini membubarkan paksa acara yang di adakan oleh Hizbut Tahrir indonesia. ini semakin menambah daftar cerita pembubaran acara pengajian yang dilakukan oleh banser yang di adakan oleh jamaah yang tidak sefaham dengan mereka. selalu ada dalih yang mereka ungkapkan sekalipun acara tersebut udah mengantongi izin dari aparat keamanan. padahal aparat lebih tau dengan siapa mereka berhadapan karena mereka memiliki intel. terhadap pengajian khalid basalamah mereka berdalih tidak sesuai tradisi budaya indonesia  dan mengandung propokasi sedangkan untuk acara hizbuttahrir mereka berdalih gerakan makar, padahal udah puluhan tahun hizbuttahrir berdakwah tidak ada satu BAN pun yang dibakar saat mengadakan unjuk rasa tidak seperti yang dilakukan oleh sahabat mereka dari PMII.
pembubaran acara pengajian ini tidak hanya terjadi pada tahun tahun ini, tahun dulupun terjadi hal yang serupa dimana mereka menghalangi pengajian yang dilakukan oleh hizbuttahrir.  padahal apa yang disampaiakan oleh hizbuttahrir adalah islam bukan yang lain.
tuduhan demi tuduhan yang mereka alamatkan kepada hizbuttahrir tentunya tidak dapat dibenarkan karena acara yang di adakan hizbuttahrir ini diselenggarakan diberbagai daerah dalam keadaan aman dan tertib sesuai dengan prosedur. namun begitulah kalau tarap berfikir sudah mundur dan kalah dalam pertarungan intlektual maka merekapun menggunakan langkah keji menfitnah dan membubarkan pengajian ormas lain yang bertentangan dengan perjuangan mereka sekalipun ormas itu berbicara menggunakan dalil yang sahih.
ini adalah bentuk kebodohan dan kearogansian suatu ormas yang tidak menghargai ikhtilafiyah dan jorgan toleransi yang mereka kampanyekan hanyalah untuk menebar pesona kepada orang kafir . dan tanpa sadar merekapun dimanfaatkan sebagai bodyguard mereka dalam memuluskan agenda agenda busuk mereka.
bahkan puluhan tahun banser telah menjaga greja tapi tidak pernah terdengar ada orang bersahadat karena simpatisnya terhadap banser yang toleran kemudian orang tersebut menjadi pembela islam sejati. ini menandakan banser udah dimanfaatkan sebagai bodyguard greja dan lucunya banser sangat senang sekali menjadi bodyguard greja dengan alasan menjaga ketentraman bribadah dari para teroris fiktip yang  mereka buat dan lebih parahnya mereka telah bersuuzzan kepada muslim yang lainnya tanpa menindak lanjuti siapa teroris yang dimaksud.

Jumat, 29 Januari 2016

I'M HALF MAD (FUNNY STORY)



it was fruit season. Almost all people at the country planted fruit trees.
So did nasreddin. He had a lot of grape trees. Hi picked two basketful of grapes and wanted to sell the grapes to the market. He put the two baskets on his donkey and brought them to the market

it was a very hot midday The market was still far before him. he stopped and had a drink in a foot stall nearby, than several men with several donkeys bringing grapes came and took a rest at the same foot stall. After having lunch, they fell asleep, Nasreddin did not fell asleep. seeing the men were sleeping he went out, he began taking out some grapes from the men's baskets and putting them into his.

suddenly one of them woke up and saw him. he shouted, "What are you doing"
"oh, i'm half mad. sometimes i do strange thing and do not know what i am doing, "said he"

really..? then why don't you sometimes take grapes from your basket and put them into our basket..? "asked the man angrily. Meanwhile the other men woke up. they approached nasreddin. nasreddin was afraid

"you don't understand me. i said i am half mad, not tottally mad. so . i still can differentiate which one are my baskets and which ones others. but i cannot differentiate where are others baskets if mine are there also

Kamis, 28 Januari 2016

SELLING LADDER (FUNY STORY)



there was a rich garden that was full of fruit trees  near nasreddin's house. nasreddin him self did not have any fruit tree. one day he saw that the fruit trees had a lot of ripe fruits. nasreddin wanted  to pick some

then he took a ladder from his tool shed and put it against the wall that protected the garden. soon he climbed the ladder. as he was on top of the wall he pulled the ladder up and put it in the other side of garden. then he climbed down the ladder.
when he was about to shop to the land, the owner of the garden came. he shouted, "what are you doing, here." i have ladder and i want to sell it now said nasarudding quickly,

"selling your ladder in my fruit  garden ? don be foolish , naseruddin. i wan't believe you. you mast want to steal my fruits, 'said the owner anggrily.

'you are  the poolish." said nasheruddin, it's my leader you know? i can sell it anywhere  i want to. if you don't have any money, you needn't buy it "

and he climbed up the ladder again quickly. then he pulled up the ladder and put it in the other side of the garden. he climbed down quickly and he got to his own yard already.

Kamis, 14 Januari 2016

PENDIDIKAN PROSES PEMBODOHAN SECARA SISTEMATIS


manusia adalah insan yang dinamis dan selalu ingin menuju perbaikan. salah memilih tempat pendidikan akan mematikan bakat yang terpendam pada diri mereka. misal saja anak yang berbakat olahraga dan benci matematika dipaksakan untuk mengambil jurusan matematika maka hasilnya akan tidak maksimal padahal seandainya mereka mengambil jurusan olahraga maka mereka akan lebih poduktif.

manusi terlahir dalam keadaan yang sama namun perkembangan mereka mempengaruhi keahlian mereka ketika mereka hidup pada komunitas keluarga dan masyarakat yang taat beragama maka diapun akan tumbuh dengan pengetahuan agama yang memadai beditu juga kalau keluarga dan masyarakatnya hidup sebagai tukang tenun dia akan tumbuh dengna mengetahui ilmu tentang menenun.

dengan demikian kita dilahirkan dalam keadaan unik dan membawa bakat masing masing yang harus dikembangkan karena dengan mempelajari dan mengembangkan bakat itu akan lebih menyenangkan bagi peserta didik daripada mempelajarai sesuatu yang mereka tidak penah ingin mengetahuinya.

sayangnya pendidikan menyuguhkan sesuatu yang tidak menarik untuk dipelajari oleh siswa. ketidak menarikannya itu disebabkan oleh banyak faktor baik dari faktor guru, saranda dan prasarana, maupun tidak ada niat dari siswa untuk mempelajari hal tersebut karena dari awal mereka sudah tidak suka dengan pelajaran seperti itu.

maka jangan salah kalau pendidikan sekarang hanyalah tempat untuk ketemuan tampa tujuan yang jelas yang lebih parah lagi tempat mematikan bakat. karena mereka dipaksakan dengan materi meteri yang mereka tidak sukai dan akhirnya melupakan mutiara bakat yang seharusnya mereka kembangkan.

Minggu, 03 Januari 2016

MENUNGGU HUJAN REDA

MALAM GUIZ.....
malam ini saya belajar menulis lagi
sambil menunggu hujan reda

Senin, 28 Desember 2015

HUBUNGAN ANTAR ILMU DAN REALITA KEHIDUPAN INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT, DAN AGAMA


  1. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisasi yang terbatas. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya itu, manusia mengembangkan sistem-sistem dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan lain-lain. Kehidupan secara lebih baik merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh manusia dalam kehidupannya. Untuk mencapai hidup secara lebih baik manusia perlu untuk dibentuk atau diarahkan. Pembentukan manusia itu dapat melalui pendidikan atau ilmu yang mempengaruhi pengetahuan tentang diri dan dunianya, melalui keluarga, melalui kehidupan sosial atau polis, dan melalui agama.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang hubungan antara ilmu dan realita kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan agama. Hubungan ilmu dengan kemanusiaan sangatlah erat sekali dikarenakan ilmu bisa berkembang karena keberadaan manusia, manusia mewujudkan sifat-sifat baiknya untuk memelihara kelangsungan hidup ini didunia dan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya juga dengan ilmu. Tentunya degan ilmu manusia akan diarahkan kepada hal yang baik menurut dirinya dan bermanfaat untuk lainnya. Dan manusialah yang bisa mengembangkan keilmuaannnya yang didapat melalui proses berpikir.

  1. Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah Definisi Ilmu, Pengetahuan, dan Sains?
  2. Bagaimana hubungan Manusia Indonesia: Individu, Keluarga, dan Masyarakat?
  3. Bagaimana Peranan Ilmu dalam Kehidupan Manusia?
  4. Bagaimana Keterkaitan Ilmu dengan Agama ?


  1. Tujuan
  1. Mengetahui Definisi Ilmu, Pengetahuan, dan Sains.
  2. Mengetahui hubungan hubungan Manusia Indonesia: Individu, Keluarga, dan Masyarakat.
  3. Mengetahui Peranan Ilmu dalam Kehidupan Manusia
  4. Mengetahui Keterkaitan Ilmu dengan Agama



BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Ilmu, Pengetahuan, dan Sains
    1. Ilmu
Dilihat dari segi bahasa, ilmu berasal dari bahasa arab yaitu al-ilmu, atau dari bahasa Yunani yaitu logos, yang berarti pengetahuan.
Orang-orang yang mempelajari bahasa Arab mengalami sedikit kebingungan tatkala menghadapi kata “ilmu”. Dalam bahasa Arab kata ” Al-ilm” berarti pengetahuan (knowledge). Sedangkan kata ilmu dalam bahasa indonesia biasanya merupakan terjemahan dari science. Ilmu dalam arti science itu hanya sebagian dari Al-ilm dalam bahasa Arab. Maksudnya agar orang yang mengerti bahasa Arab tidak bingung membedakan kata ilmu (science) dengan kata ilmu (knowledge) (Tafsir, 2010)
Di lingkungan non-akademis, kata ilmu dapat melekat pada konsep-konsep seperti nujum lantas disebut ilmu nujum, ilmu kebatinan, ilmu sulap, ilmu perbintangan (yang di maksud bukan astronomi), dan ilmu santet.
Artinya jauh dari gambaran objek-objek empiris, proyek-proyek percobaan (eksperimen) dan pengujian atas sesuatu hipotesis (Verifikasi). Dikalangan akademis, kata ilmu kerap kali dipakai dalam hubungannya dengan beberapa pengetahuan manusia, seperti ilmu hayat untuk biologi, ilmu alamiah dasar, ilmu hukum, ilmu alam dan sebagainya.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat). Ilmu diperoleh manusia melalui proses berfikir.
    1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktifitas panca indra untuk mengetahui, yaitu terungkapnya suatu kenyataan dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. Sedangkan, ilmu menghendaki lebih jauh, luas dan dalam dari pengetahuan. Indra dapat menipu manusia yang berpikir, tidak sesuai antara pengamatan sebagai laporan indra dengan kenyataan. Apalagi pengamatan indra bisa dipengaruhi leh ilusi, halusinansi dan fantasi (Rahman, 2008:69)
Berpikir pada dasarnya merupakan proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Gerak pemikiran ini dalam kegiatannya mempergunakan lambang yang merupakan abstraksi dari obyek yang sedang kita pikirkan. Salah satu lambangnya yaitu dengan bahasa, maksudnya dengan bahasa obyek-obyek kehidupan yang konkret dapat dinyatakan dengan kata-kata.
    1. Sains
Science diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably joint” (Wikipedia Ensiklopedia 2015)
Hans Reichenbach menyebutkan bahwa sains disebut juga dengan pengetahuan yang bersifat bisa memprediksi (Predictive Knowledge). Dengan demikian maksudnya yang penting adalah mengetahui dan bisa menjelaskan alasan, konteks, ruang lingkup, maksud, tujuan, dan fungsi dari suatu istilah yang kita pakai sehingga orang lain tidak keliru memaknai hal tersebut. 
Sains berisi teori yang pada dasarnya menerangkan hubungan sebab akibat. Sain tidak memberikan nilai baik atau buruk, halal atau haram, sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah; sain hanya memberikan nilai benar atau salah (Tafsir, 2013: 35).


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa sains adalah bagian kecil dari ilmu atau merupakan salah satu disiplin ilmu yang lebih khusus pada bidang tertentu yakni lebih ke bidang teknologi. Sains disebut juga dengan pengetahuan yang bersifat bisa memprediksi
B. Manusia Indonesia: Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Kaum behavioristik, (Hansen dalam Fattah, 2008: 18) menganngap bahwa manusia adalah makhluk reflektif yang perilakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Di sini lingkungan menjadi faktor penentu terhadap tingkah laku manusia. Dengan kata lain, kepribadian manusia dapat dikembalikan semata-mata kepada hubunga atar individu dan lingkungannya.
Menurut ilmu Antropologi Budaya, manusia adalah organisme sosiobudaya yang memiliki ciri-ciri berkelompok, memiliki budaya, dan memiliki perilaku-perilaku yang sesuai dengan pola budaya yang diajarkan dari satu generasi ke generasi lainnya (Mudyaharjo, 2001: 19). Manusia meliputi individu, keluarga, dan masyarakat dalam arti luas yaitu berkaitan dengan alam serta lingkungan. Individu diartikan sebagai “seorang manusia “. Sebagai lawan perbandingannya dengan banyak manusia atau orang, seseorang.
Lysen mengartikan individu sebagai ”orang-seorang”, seorang yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (in devide). Selanjutnya individu diartikan sebagai pribadi. Setiap anak manusia dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi (seperti) dirinya sendiri. Tidak ada diri individu yang identik dimuka bumi (Munib, 2011).
Kesadaran manusia akan keindividualitasan dirinya bisa mangarah pada dua dimensi yaitu dimensi kedirian dan dimensi keegoisan. Kesadaran kedirian dinyatakan dengan self-existence. Self-existence ini mencakup kepribadian, perasaan, dan perbedaan pribadi, self realization, kesadaran potensi pribadi, dan sebagainya. Manusia berpikir karena memiliki akal. Manusia memiliki kemampuan untuk membuat dan mengambil keputusan hal inilah yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Manusia dapat mengambil keputusan terletak pada kemampuan manusia untuk berpikir dan bernalar, sedangkan kemampuan berpikir dan bernalar itu dimungkinkan pada manusia karena ia memiliki susunan otak yang paling sederhana dibanding dengan otak berbagai jenis makhluk hidup lainnya.
Sedangkan keluarga, unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbgai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga. (Suci, 2005):
  1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengiakt suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
  2. Para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja.
  3. Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan
  4. Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Dalam bentuknya yang paling dasar sebuah keluarga terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan ditambah dengan anak-anak mereka yang belum menikah, biasanya tinggal dalam satu rumah, dalam antropologi disebut keluarga inti. satu keluarga ini dapat juga terwujud menjadi keluarga luas dengan adanya tambahan dari sejumlah orang lain, baik yang kerabat maupun yang tidak sekerabat, yang secara bersama-sama hidup dalam satu rumah tangga dengan keluarga inti.
Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Peter L Berger seorang ahli sosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai berikut: “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Menilik kenyataan dilapangan, suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku (Suci, 2005: 7)
Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia (sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan aliran yang tertentu) atau sekelompok orang yang mempunyai identitas sendiri yang membedakan dengan kelompok lain dan hidup diam dalam wilayah atau daerah tertentu secara tersendiri. Mereka mempunyai norma-norma, ketentuan-ketentuan, dan peraturan-peraturan yang dipatuhi bersama sebagai suatu ikatan.
C. Peranan Ilmu dalam Kehidupan Manusia
    1. Sebagai Individu
Menurut T. Jacob (dalam Tafsir, 2013) Sains merupakan suatu sistem eksplanasi yang paling dapat diandalkan dibandingkan dengan sistem lainnya dalam mempelajari masa lampau, menjalani masa sekarang, serta mempersiapkan untuk masa depan. Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang baru. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama, maka kegiatan berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itupun berbeda-beda karena masing-masing mempunyai yang disebut dengan kriteria kebenaran yang merupakan suatu proses penemuan kebenaran tersebut. Manusia berpikir dan bernalar untuk mengumpulkan pengetahuan yang tersembunyi di alam raya ini. Proses mengumpulkan pengetahuan merupakan suatu proses belajar yang dialami manusia sejak ia lahir hingga ke liang lahat. Kemudian pengetahuan yang dikumpulkan manusia melalui penggunaan akalnya disusun menjadi suatu bentuk yang berpola.
Menurut pendapat penulis, peranan ilmu dalam kehidupan individu antara lain sebagai berikut.
  1. Dalam berkata-kata dan bertindak harus menggunakan ilmu yang cukup tentang tindakan tersebut sehingga tidak menimbulkan kesalahan. orang yang bertindak tanpa menggunakan ilmu bisa diibaratkan sedang berjalan pada arah yang tidak jelas sehingga kemungkinan besar akan tersesat entah kemana.
  2. Ilmu adalah alat untuk menuju hidup bahagia, sudah kita ketahui sebelumnya bahwa tubuh manusia selain terdiri dari jasmani juga ada rohani, jika jasmani membutuhkan makan minum maka rohani kita juga membutuhkan ilmu.
  3. Untuk menjadi bahan pengetahuan dalam menciptakan suatu barang atau produk yang dapat memudahkan aktifitas kehidupan manusia.
  4. Untuk menganalisa dan memperkirakan hubungan sebab akibat pada setiap kejadian sehingga bisa memutuskan untuk dapat menempuh langkah terbaik.
  5. Sebagai pedoman dalam membedakan mana yang baik dan jelek.
    1. Sebagai Keluarga
Ilmu merupakan bahan untuk membuat ramalan atau prediksi dan alat pengontrol. Ketika membuat eksplanasi, biasanya para ilmuwan telah mengetahui faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala. Dari faktor tersebut para ilmuwan dapat membuat sebuah ramalan atau prediksi (Tafsir, 2013). Untuk menjadi individu yang “mandiri” harus melalui proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama.
Menurut pendapat penulis, peranan ilmu dalam kehidupan keluarga antara lain:
  1. Keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan pribadi-pribadi anak yang menjadi baik. Pendidikan dalam keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak. Sebab itu kunci utama untuk menjadikan pribadi anak menjadi baik yang terutama terletak dalam pendidikan dalam keluarga.
  2. Ilmu sebagai landasan untuk membentuk rumah tangga. Perlu diketahui bahwa sesungguhnya pasangan suami isteri dalam kehidupan berumah tangga akan menghadapi banyak problem dan untuk mengatasinya perlu ilmu. Dengan ilmu, pasangan suami istri tahu apa tujuan yang akan dicapai dalam sebuah pernikahan yaitu untuk beribadah.
    1. Sebagai Masyarakat
Peranan ilmu dalam kehidupan masayarakat ada banyak sekali terutama dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini. Hampir semua kebutuhan masyarakat terpenuhi oleh adanya ilmu khususnya IPTEK. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat saling berkomunikasi melalui teknologi komunikasi, masyarakat pergi dari satu daerah ke daerah lain melalui teknologi transportasi, masyarakat menghasilkan suatu produk melalui teknologi produksi. Selain itu dalam berinteraksi, masyarakat menerapkan ilmu sosiologi dan antropologi. Dalam melalukan proses jual beli masyarakat menerapkan ilmu ekonomi, dan masih banyak yang lainnya.
Menurut Rachman (2006), Ilmu adalah perwujudan nilai, maka dengan mudah dapat dipahami adanya orang yang senantiasa mengusahakan terjadinya pengembangan ilmu. Jika terdapat masyarakat atau kebudayaan yang tidak pernah mengusahakan perkembangan ilmu, maka masyarakat itu atau kebudayaan itu agaknya tidak memiliki nilai. Sebaliknya jika di dalam masyarakat atau kebudayaan terdapat nilai-nilai yang luhur maka masyarakat itu memiliki tradisi berupa kegiatan ilmuan.
Membicarakan mengenai peranan ilmu dalam masyarakat tidak terlepas dari konsep masyarakat madani. Madani berasal dari kata  mudun   arti sederhananya  maju  atau biasa disebut  modern. Didalam kehidupan, masyarakat madani digolongkan sebagai masyarakat yang berilmu, memiliki rasa (emosi) secara individu maupun secara kelompok dan memiliki kemandirian dalam segala tata kehidupan serata taat terhadap peraturan-peraturan yang saling berlaku.
Masyarakat madani atau yang biasa disebut “civil society” oleh Dato Seri Anwar Ibrahim (1995), adalah masyarakat yang sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat. Dalam rangka membangun “masyarakat madani modern”. meneladani Nabi bukan hanya penampilan fisik belaka, tapi sikap yang beliau peragakan saat berhubungan dengan sesama umat Islam ataupun dengan umat lain, seperti menjaga persatuan umat Islam, menghormati dan tidak meremehkan kelompok lain, berlaku adil kepada siapa saja, tidak melakukan pemaksaan agama, dan sifat-sifat luhur lainnya. 
D. Keterkaitan Ilmu dengan Agama
Berbicara mengenai agama, kita dapat mendefinisikan kata agama dengan meneliti dan memahami suatu agama tertentu. Tentu pandangan dan penilaian terhadap suatu agama akan mempengaruhi definisi yang didapatkan. Banyaknya definisi itu diakibatkan oleh banyaknya agama itu pula. Dalam menyelidiki agama, terdapat kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Kenyataan bahwa dalam tiap-tiap agama terdapat beberapa paradox (pertentangan) atau hal-hal yang kelihatan bertentangan mempersulit peneliti dalam membuat konklusi pemahaman sebuah agama (Rasidji, 2002:12)
Pada dasarnya semua agama yang ada di muka bumi mengandung unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Unsur terpenting dalam suatu agama adalah adanya keyakinan dan upacara-upacara yang khas yang terdapat di dalam agama tersebut. Brightman memberikan suatu definisi deskriptif tentang agama dengan ungkapannya sebagai berikut : “Agama adalah suatu unsur mengenai pengalaman-pengalaman yang dipandang mempunyai nilai yang tertinggi. Pengabdian kepada suatu penguasaan yang dipercayai menjadi asal mula, yang menambah dan melestarikan nilai-nilai ini, dan sejumlah ungkapan yang sesuai tentang urusan dan pengabdian tersebut, baik dengan jalan melakukan upacara-upacara simbolis maupun melalui perbuatan-perbuatan lain yang bersifat perseorangan dan yang bersifat kemasyarakatan.” (dalam Soemargono 2004:435)
Dari segi akal, ilmu merupakan keutamaan yang harus dimiliki dan diraih oleh manusia demi mendekatkan diri kepada tuhannya. Orang yang berilmu, ilmunya akan mengantarkannya menuju jalan kebenaran dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
1. Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam yang agama samawi itu diturunkan ke bumi diantara missinya adalah untuk mengeluarkan manusia dari gelapnya kebodohan kepada terangnya cahaya ilmu pengetahuan.
Pendidikan Islam sangat menekankan ilmu-ilmu agama tetapi melalui bentuk-bentuk pengetahuan lain, mulai dari keadilan Tuhan sampai ilmu farmasi. Islam memandang pengetahuan sebagai sesuatu yang suci, sebab semua pengetahuan pada akhirnya menyangkut semacam aspek dari manifestasi Tuhan kepada manusia. Pandangan yang suci tentang pengetahuan inilah yang mewarnai keseluruhan sistem pendidikan Islam sampai hari ini." Dimana orang-orang Islam melihat ada dua jalan yang terbuka bagi manusia untuk memperoleh pengetahuan formal, yaitu yang pertama melalui kebenaran yang diwahyukan, yang sesudah diwahyukan dipindahkan dari generasi kegenerasi berikutnya, yang disebut ('Ulum al-Naqliah), dan yang kedua adalah pengetahuan ynng diperoleh melalui kecerdasan atau akal yang diberikan Tuhan kepada manusia pada tahap intelek dan rasio yang disebut ('Ulum al-'Aqliah). Kedua itmu tersebut disebut dengan ilmu perolehan yang harus ditambahkan dengan hikmah dan perasaan yang disebutdengan ilmu alHuzuri (Juwariyah, 2004).
    1. Kristen dan Ilmu Pengetahuan
Dalam agama Kristen ada dua sikap terhadap ilmu pengetahuan yang pertama, menolak segala perkembangan ilmu pengetahuan, sikap kedua, menerima dan mencerna setiap perkembangan, tanpa melihat pandangan agamanya. Kedua sikap ini tidak bermanfaat dalam memecahkan persoalan yang ada. Agama dan iptek merupakan dua kekuatan yang besar di dunia yang secara hebat mempengaruhi manusia. Agama Kristen dengan ilmu pengetahuan teknologi dapat saling menopang satu sama lain, sebaliknya dapat menjadi berlawanan, dimana seringkali ilmu pengetahuan menyerang ajaran-ajaran fundamental dalam agama yang dapr mengoyahkan iman percaya Kristen. Agama mengalami pergeseran cara pemahaman yang diakibatkan oleh ilmu pengetahuan.Alkitab yang tidak pernah berubah, tetapi dibaca oleh orang-orang yang yang tidak sama cara pemikirannya daari zaman ke zaman. Jalan tengah antara iman Kristen dan ilmu pengetahuan adalah, Iman tidak harus bersaing dengan penjelasan ilmu, iman bukanlah suatu teknologi supranatural, dan dbantu dengan pemikiran: bagaimana mungkin sustu ciptaan dapat mengerti akan Penciptanya yang telah menjadikan segala sesuatunya ada sebelum manusia ada (Sandi, 2003).
    1. Hindu dan Ilmu Pengetahuan
Pica (2012), ilmu Pengetahuan tidak dapat disangsikan peranannya terhadap kelangsungan kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal tersebut penulis kutip beberapa untaian kalimat yang bersumber pada kitab suci Agama Hindu : Agama dan Ilmu Pengetahuan  sama-sama alat untuk mendekati kebenaran yang merupakan sifat kuasa Tuhan ( Rg. Veda I.164.46)
Walaupun seandainya engkau paling berdosa di antara manusia yang memikul dosa, dengan perahu Ilmu Pengetahuan, lautan dosa akan engkau sebrangi ( Bhagawad Gita IV.36)
Dengan memiliki Ilmu Pengetahuan ia akan menemui kedamaian yang abadi ( Bhagawad Gita IV. 39)
Persembahan berupa Ilmu Pengetahuan, wahai arjuna, lebih mulya dari  persembahan materi, dalam keseluruhannya semua kerja  ini akan  mendapat apa yang diinginkannya dalam Ilmu Pengetahuan (Bhagawad Gita IV.33) 
Dari kutipan-kutipan di atas dapat disimak tentang manfaat Ilmu Pengetahuan menurut Ajaran Agama Hindu antara lain;
  • Dengan Ilmu pengetahuan segala hambatan dan rintangan dihapan kita dapat diatasi.
  • Dengan Ilmu Pengetahuan seseorang akan bisa mendekatkan diri dengan penciptanya.
  • Dengan Ilmu Pengetahuan Tuhan akan mengampuni seseorang dari segala dosa yang pernah diperbuatnya .
    1. Budha dan Ilmu Pengetahuan
Sang Buddha itu tidak mempermasalahkan apakah seseorang, atau semua orang, itu mempercayai, mematuhi, atau mempelajari berbagai jenis ilmu pengetahuan. Yang menjadi tujuan Sang Buddha, ialah untuk menjadikan puasnya orang, karena memperoleh pemenuhan secara segera, yaitu dapat bebas dari kesedihan dan penderitaan. Seorang dokter yang sedang menghadapi pasien yang terluka, pertama-tama, tidak akan menanyakan apakah dia biasa pergi bersembahyang di sesuatu rumah peribadatan, atau tidak. Dia adalah seorang dokter, dan tugasnya adalah menyembuhkan penyakit seseorang. Demikian pula halnya dengan Sang Buddha, yang menjadi Dokter Jiwa dan Raga; beliau bertugas dengan memakai cara-cara ilmiah, yaitu yang beliau lakukan, yang pertama-tama, adalah mengadakan analisa terhadap penyakit yang diderita pasiennya.
Dengan mempergunakan methode ilmiah, Sang Buddha telah membuktikan bahwa diri beliau adalah memang seorang ilmuwan. Oleh karena itu, hanya dari pemikiran yang demikian ini saja, adalah sia-sia kalau ada orang yang menanyakan apakah Sang Buddha, para pengikut beliau, atau pernyataan-pernyataan beliau, dapat dianggap sebagai bersifat tidak ilmiah, ataukah bersifat berbahaya terhadap ilmu pengetahuan. Beliau dan para pengikut beliau, dan seluruh prosedur yang dipergunakan oleh umat Buddha, itu bersesuaian dengan, dan berdasarkan semangat, ilmiah. Oleh karena itu, tidaklah perlu dipermasalahkan, apakah Agama Buddha, atau umat Buddha, itu berselisih faham dengan orang-orang yang menerima prinsip-prinsip ilmiah, atau yang dapat menemukan penemuan-penemuan di bidang ilmu pengetahuan. Sang Buddha dan umat Buddha menyambut dengan senang hati adanya setiap penemuan ilmiah, dan menyambut, dengan gembira setiap applikasi yang baru dari prinsip-prinsip ilmiah, karena itu semua tidak akan pernah bertentangan dengan prinsip-prinsip yang mereka gunakan. (Kirthisinghe, 2005)
BAB III
  1. Kesimpulan
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Manusia merupakan makhluk reflektif yang perilakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Di sini lingkungan menjadi faktor penentu terhadap tingkah laku manusia. Dengan kata lain, kepribadian manusia dapat dikembalikan semata-mata kepada hubungan atar individu, keluarga, masyarakat dan agama.
Ilmu merupakan perwujudan nilai, maka dengan mudah dapat dipahami adanya orang yang senantiasa mengusahakan terjadinya pengembangan ilmu. Jika terdapat masyarakat atau kebudayaan yang tidak pernah mengusahakan perkembangan ilmu, maka masyarakat itu atau kebudayaan itu agaknya tidak memiliki nilai. Sebaliknya jika di dalam masyarakat atau kebudayaan terdapat nilai-nilai yang luhur maka masyarakat itu memiliki tradisi berupa kegiatan ilmuan.
Ilmu dan agama mempunyai hubungan yang sangat erat. Keduanya tidak bisa dipisahkan bahkan berjalan sendiri-sediri. Dikotomi antara keduanya akan menimbulkan pemikiran dan pemahaman yang salah. Ilmu dan agama merupakan dua kesatuan penting yang dapat menunjukkan manusia menuju jalan yang benar. Dari segi akal, ilmu merupakan keutamaan yang harus dimiliki dan diraih oleh manusia demi mendekatkan diri kepada tuhannya. Orang yang berilmu, ilmunya akan mengantarkannya menuju jalan kebenaran dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.





  1. Saran
Hubungan dan keseimbangan antara ilmu, realitas kehidupan manusia dan agama sangatlah penting. Ilmu dikembangkan untuk mencapai kebenaran atau memperoleh pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar akan membawa manusia memperoleh pemahaman yang benar tentang alam semesta, dunia sekelilingnya, masyarakat, lingkungannya bahkan dirinya sendiri. ilmu dan agama harus digandengkan dan berjalan bersamaan dalam diri manusia. Keduanya akan mengantarkan kepada sikap dan prilaku yang professional.












DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. 2008. Landasan Managemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Halim, Sandi.2003. Iman Kristen dan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni. Diunduh dari
Ismhi. 2015. Pengertian Ilmu. Diunduh dari http://isma-ismi.com/pengertian-ilmu.html pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 20.20 WIB
Juwariyah. 2004. Islam dan Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Pendidikan. Jurnal Kependidikan Islam. 2(1):
Kembaren, Suci. 2005. Ilmu Sosial Dasar. Universitas Gunadharma.
Kirthisinghe, Buddhadasa P. 2005. Agama Budha dan Ilmu Pengetahuan. Diunduh dari http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/pengantar-agama-buddha-dan-ilmu-pengetahuan/ pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 20.57 WIB
Mulyohardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Unnes.
Pica, Jero Mangku Nyoman. 2012. Manfaat Ilmu Pengetahuan Menurut Ajaran Agama Hindu. Diunduh dari http://pura-kebonagung.blogspot.co.id/2012/09/mamfaat-ilmu-pengetahuan-menurut-ajaran.html pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 20.35 WIB
Putra, Ahmad Gigih. 2013. Masyarakat Madani. Diunduh dari http://achmad-gigih-fkg13.web.unair.ac.id/artikel_detail-89383-Agama%20Islam-Masyarakat%20Madani.html pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 21.30 WIB
Rachman, Maman. 2008. Filsafat Ilmu. Semarang: UNNES Pess.
Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor: Graha Indonesia
Rasidji. 2002. Filsafat Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Soejono, Soemargono. 2004. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tafsir, Ahmad. 2013. Filsafat Ilmu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
    1. Pertanyaan dari Arief Kuswidyanarko:
Apakah ilmu mengikuti agama, ataukah agama yang mengikuti ilmu ?
Jawaban oleh penyaji Tri Suryaningsih :
Menurut Imam al-Ghazali, ilmu dan agama sagat terikat dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Dalam mendiskripsikan hubungan keduanya, beliau menggunakan logikanya dengan mencoba memahami sebuah pohon. Pada sebuah pohon, ilmu merupakan pohonnya dan agama merupakan buahnya. Maka jika kita beragama dan beribadah sesuai tuntutannya tanpa dibekali ilmu, ilmu tersebut akan lenyap bagaikan debu ditiup angin. Buah pun tidak akan dapat diraih. Sebaliknya, ketika pohon itu hanya mampu memberi daun dan tidak bisa menghasilkan sebuah buah maka eksistensi pohon itu menjadi kurang sempurna.
Sehingga ilmu dan agama harus selaras agar manusia bisa mencapai kebahagiaan baik di masa sekarang, maupun kebahagiaan di akhirat kelak.
Jawaban penyaji Shabrina Mei Alifani: Contohnya : menurut agama pada teknologi bayi tabung, ilmu tersebut dapat dipakai apabila sel telur dan sel sperma berasal dari pasangan suami istri. Tetapi hukumnya akan haram apabila sel sperma berasal bukan dari pasangan suami istri. Karena akan mengakibatkan nasab dari anak yang kelak dilahirkan tidak jelas.
Tambahan Arif : ilmu bersifat netral, dan tidak memihak. Sehingga antara ilmu dan agama tidak ada yang saling mengikuti, apakah agama yang mengikuti ilmu atau sebaliknya. Tetapi antara agama dan ilmu saling berhubungan.
    1. Aang Yudho Prastowo
Pribadi manusia terbentuk karena beberapa faktor, salah satunya faktor yang datang dari luar. Apa yang di maksud faktor dari luar dan bagaimana cara mengontronya?
Jawaban penyaji Tri Suryaningsih:
Faktor dari luar adalah lingkungan manusia itu sendiri, baik lingkungan keluarga, masyarakat, dan agama. Dan bagaimana cara mengontrolnya adalah dengan adanya moral, etika, dan akhlak.

    1. Syahriadi
Apakah terdapat hubungan antara ilmu dan kedewasaan seseorang?
Jawaban penyaji Shabrina Mei Alifani:
Dewasa melambangkan segala organisme yang telah matang yang lazimnya merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita. Saat ini, Istilah dewasa dapat didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah akil baligh, hukum sudah berusia 16 tahun ke atas atau sudah menikah, menurut Undang-undang perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita dan karakter pribadi yaitu kematangan dan tanggung jawab. Berbagai aspek kedewasaan ini sering tidak konsisten dan kontradiktif. Seseorang dapat saja dewasa secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku dewasa, tapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya, seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tapi tidak memiliki kematangan dan tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa.
Kaitan antara ilmu dan kedewasaan lebih kepada aspek menyikapi ilmu tersebut, apakah manusia bisa menyikapi ilmu tersebut secara dewasa ataukah tidak. Seperti contohnya di televisi saat ini, seorang yang dewasa akan mampu memahami makna dari tanyangan yang ada di televisi, mampu mengambil sisi positif, dan mengabaikan sisi negatif. Tetapi seseorang yang tidak dewasa menelan ilmu tersebut mentah-mentah, tanpa memperhatikan sisi positif maupun negatifnya.

Selasa, 08 Desember 2015

TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

secara umum manusia adalah pemimpin dimuka bumi ini. dialah satu satunya mahluk yang bisa mengelola alam semesta ini dengan indah dan baik tapi bisa juga manusia sebagi moster yang merusak bumi ini sehingga alampun mita keadilan dan menghukum manusia dengan berbagi musihah yang terjadi yang melanda manusia. banjir, longsor, sunami adalah bahasa teguran buat manusia yang disenandungkan oleh alam.
lebih jauh lagi dalam interaksi manusia mereka saling bertabrakan kepentingan. sehingga mereka harus bersaing untuk merebutkan kepentingan yang sama. olah karena itu agar tidak terjadi benturan yang mengakibatkan kerugia antara sesama manusi  maka dibutuhkan aturan yang indah yang tidak merugikan kedua pihak bahkan sebaliknya menguntungkan keduanya. aturan ini tidaklah mudah untuk dibuat sebab aktivitas manusia itu sangat dinamis dan sulit diukur. baik menurut satu orang belum tentu menurut yang lain, cantik menurut seseorang belum tentu cantik menurut yang lain, sopan menurut seseorang belum tentu sopan menurut yang lainnya.
Aturan yang salah akan berakibat patal dan merugikan manusia dan pasti akan mengundang fasad. sehingga berakibat ada yang menindas dan ada yang ditindas, oleh karena itu aturan ini harus bersumber dari orang yang paling tahu tentang karakter manusia itu sendiri.
satu satunya yang tau tentang manusia adalah penciptanya sendiri yaitu Allah. dia yang menciptakan manusia maka dia tau apa potensi manusia dan tau pula apa kelebihan dan kekurangan manusia. dengan demikian aturan yang dibuatnya adalah aturan yang benar.
sebagai khalifah dimuka bumi maka manusia akan diminta pertanggung jawabannya didunia dan diakherat. dan pertanggungjawabnnya itu tidak hanya masalah siapa yang memimpin mereka apakah orang islam atau tidak tapi lebih jauh allah menginginkan mereka dipimpin dengan aturan islam itu sendiri. oleh karena itu mereka akan diminta pertanggungjawabannya terhadap aturan aturan apa yang mereka jalankan didunia ini apakah bertentangan denga syariat islam atau tidak.
setidaknya ada tiga gelar yang disemat oleh manusia ketika tidak mau berhukum dengan islam dan ini tergantung pada keimanan mereka.
ada yang tidak berhukum dengan islam dibilang kafir. merek aini adalah orang yang tidak beriman sama sekali kepada alquran, ada juga yang dibilang zalim yaitu orang yang beriman tapi mereka mengabil mana yang baik menurut akal mereka. ada juga orang yang fasik, yaitu mereka yang beriman kepada semua alquran tapi enggan menerapkannya sekalipun mereka yakin kalau diterapkan akan membuahkan hasil.

Category 3

Category 4

Category 5

 
Copyright © 2013 CATATAN HARIANKU
Design by FBTemplates | BTT